Minggu, 29 November 2015

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

ANITA NURJAYANTI    (1410108893)
NINDYA DAKA ARYSTA   (1410108944)
DESY ULFINDAH SARI    (1410108946)
ELVIN ARIFIANA PUTRI  (1410109153)
GANDIS TARASETIYA DITA  (1410109805)

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

            Pemasaran merupakan area fungsional pertama yang menunjukkan minat pada SIM. Segera setelah konsep SIM muncul, para pemasar menyesuaikannya ke area aplikasi mereka dan menyebutnya sistem informasi pemasaran (marketing information system – MKIS). MKIS terdiri dari tiga subsistem input : SIA, penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Subsistem output mengarahkan kebutuhaqn informasi dari empat unsur bauran pemasaran (produk, tempat, promosi, dan harga) ditambah integrasi keempatnya.

A.      STRUKTUR INFORMASI PEMASARAN
Perusahaan bisnis secara tradisional telah diatur dalam hal tugas-tugas, atau fungsi-fungsi, yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan jasa informasi, walau nama-nama ini tidak selalu tampak pada bagan informasi.

B.       SYSTEM INFORMASI FUNGSIONAL
Pengaruh organisasi fungsional sangat luas sehingga sistem informasi juga dapat diorganissasikan secara fungsional. Perlu dimengerti bahwa sistem informasi bukanlah pengganti suatu sistem yang terintegras bagi perusahaan – CBIS. Subsistem – subsistem fungsional harus bekerja sana agar keputusan yang dibuat di suatu area harus sesuai dengan keputusan yang dibuat di area lainnya dan dengan tujuan keseluruhan perusahaan.

C.      PRINSIP – PRINSIP PEMASARAN
Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang diamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan. Dalam strategi pemasaran terdapat unsur – unsur yang dinamakan 4P, meliputi
a.    Produk adalah apa yang dibeli oleh pelanggan unuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk yang dimaksud bisa berupa barang dan jasa.
b.    Promosi, berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan produk.
c.    Tempat, berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi.
d.   Harga, tersiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.

D.      EVOLUSI KONSEP SYSTEM INFORMASI PEMASARAN
Profesor Phillip Kotler dari Northwestern University menggunakan istilah pusat saraf pemasaran untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengmpulkan dan mengolah informasi pemasaran serta mengidentifikasikan jenis-jenis informasi pemasaran, meliputi :
-          Intelijen pemasaran (marketing intelligence) – informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan
-          Informasi pemasran intern (internal marketing information) – informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
-          Komunikasi pemasran (marketing communication) – informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan
Kita dapat mendefinisikan sistem informasi pemasaran (marketing information system) atau MKIS, sebagai sistem basis komputer yang bekerjasama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran roduk perusahaan.

E.       MODEL SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Semua keputusan yang dibuat oleh manajer pemasaran berhubunga dengan satu atau beberapa unsur-unsur bauran. Karena alasam tersebut unsur-unsur itu merupakan cara yang baik untuk mengkategorikan MKIS yang terdiri dari kombinasi subsistem-subsitem input dan output yang dihubungkan dengan database.
1.        Subsistem Output
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran, yaitu :
a.       Subsistem produk, menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
b.      Subsistem tempat, menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
c.       Subsistem promosi, menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung.
d.      Subsistem harga, membantu manajer membuat keputusan harga.
Selain tu, ada subsistem kelima yaitu subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut.
2.        Database
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database, beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
3.        Subsistem input
Subsistem input meliputi :
a.       Subsistem intelijen pemasaran, mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran.
b.      Subsistem penelitian pemasaran, melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi pemasaran.

F.       BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Manajer pemasaran menggunakan MKIS untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsuen, memformalisasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran itu diterima oleh konsumen.para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan MKIS. Walau nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sistem itu hanya untuk manajer di area tersebut, output informasi dapat juga bernilai bagi manajer lain dan eksekutif.

Rabu, 25 November 2015

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

 “ Eksekutif bukanlah sekedar manajer tingkat rendah dengan pangkat yang lebih tinggi.”
Ketika manajer mencapai puncak, pekerjaannya berubah secara drastic, dan manajer harus mampu memenuhi tantangan tersebut. Pada bab ini menjelaskan bagaimana CBIS dapat memberikan dukungan saat manajer menjadi seorang eksekutif. Jika kita tidak menyertakan system informasi eksekutif dan hanya menyertakan system – system informasi fungsional , CBIS  akan menggambarkan modelnya seperti penjelasan berikut :

Manajer tingkat puncak akan menerima semua informasi mereka dari subsistem-subsistem fungsional, dan para eksekutif ini harus menyarikan dan mensintesis data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.

1.         Apa yang Dilakukan Eksekutif

Istilah eksekutif diterapkan agak bebas. Tidak ada garis batas yang jelas yang memisahkan eksekutif dari manajer lain. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi manajer pada tingkat atas dari hirerarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan. Pengaruh ini diperoleh dengan terlibat dalam perencanaan strategis dan menetapkan kebijakan perusahaan.

Selain itu kita dapat memperoleh pandangan tambahan mengenai apa saja yang dilakukan eksekutif dengan memeriksa kontribusi yang dibuat oleh tiga ahli teori manajemen : Henri Fayol , Henry Mintzberg , John Kotter.

  • Fungsi – fungsi Manajemen Fayol
Henri Fayol percaya bahwa semua manajer melakukan fungsi – fungsi manajemen yang sama merencanakan , mengorganisasikan , menyusun staf , mengarahkan dan mengendalikan.  Yang diyakini secara luas adalah bahwa perencanaan sangat ditekankan pada tingkat eksekutif , sementara fungsi – fungsi lain lebih penting bagi kinerja di tingkat – tingkat yang lebih rendah.
  • Peran – Peran Manajerial Mintzberg
Henry meyakini bahwa semua manajer melakukan semua peran , tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan.Salah satu peran keputusan adalah perunding (negotiator). Mintzberg menemukan dalam penelitiannya mengenai CEO bahwa mereka tidak menghabiskan jumlah waktu yang sama dalam melaksanakan peran – peran keputusan. Mereka berkonsentrasi membuat perbaikan – perbaikan jangka panjang dan entrepreneurial bagi perusahaan dan menanggapi gangguan yang tidak diperkirakan, sementara menyerahkan pengalokasian sumber daya dan negosiasi kepada manajer tingkat bawah.
  • Agenda dan Jaringan Kantor
Profesor John P. Kotter dari Harvard meyakini bahwa para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mereka dengan mengikuti strategi tiga tahap. Pertama , mereka menetapkan agenda tujuan yang harus dicapai perusahaan.Agenda jangka panjang cenderung berupa perkiraan, seperti gagasan umum mengenai jenis produk yang harus dijual perusahaan dalam lima atau sepuluh tahun dari sekarang. Agenda jangka pendek lebih spesifik, seperti pangsa pasar yang harus dicapai oleh tiap produk perusahaan saat ini.


Kedua, eksekutif membangunjaringan.Ini bukanlah jaringan computer tetapi hubungan kerjasama diantara orang c- orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut. Ketiga , eksekutif bekerja untuk menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehinggapara anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.

2.         Bagaimana Eksekutif Berpikir ?


  • Apa yang dipikirkan Eksekutif 
  • Eksekutif berpikir mengenai dua kelompok umum masalah bagaimana membuat sesuatu dilaksanakan dan bagaimana menangani sejumlah kecil masalah utama atau sasaran umum. Dalam hal memikirkan mengenai cara membuat sesuatu dilaksanakan, eksekutif lebih memerhatikan hal – hal organisasional dan pribadi dalam mendapatkan bawahan untuk memecahkan suatu masalah daripada apa pemecahan spesifik itu nantinya.
    • Proses Berpikir saat memecahkan Masalah
    Seorang eksekutif sering melompat dari definisi masalah ke penerapan solusi dan kemudian kembali ke evaluasi alternative. Eksekutif memang membuat keputusan rasional,  tetapi keputusan tersebut mungkin tidak selalu merupakan hasil dari mengikuti serangkaian langkah – langkah yang terdefinisikan secara baik dalam urutan yang sama.

    Isenberg yakin bahwa eksekutif menggunakan intuisi pada tiap langkah dari proses pemecahan masalah. Intuisi mungkin memainkan peranan yang lebih penting pada tingkat eksekutif daripada di tingkat lain karena sifat masalah yang tidak terstruktur dan juga luasnya pengalaman eksekutif yang dapat diterapkan.
    3.         Kebutuhan Informasi Eksekutif yang Unik

    Sama seperti eksekutif memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses berpikir yang unik, mereka juga memiliki kebutuhan informasi yang unik. Terdapat sejumlah penelitian mengenai penggunaan informasi oleh eksekutif , kita akan membahas tiga. Dua yang pertama berkaitan dengan system informasi keseluruhan milik eksekutif. Yang ketiga berfokus pada penggunaan computer.
    • Penelitian Mintzberg
    Mintzberg adalah orang pertama yang melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif. Ia mengidentifikasikan lima kegiatan dasar membentuk waktu CEO : tugas administrasi, panggilan telepon, pertemuan tak terjadwal, dan kunjungan. Mintzberg tidak secara khusus memasukan output computer dalam penelitiannya, menggabungkan semua media tertulis dalam kategori dokumen. Ia menekankan peran system informal yang menkomunikasikan informasi lisan , dan menyimpulkan, “Tampaknya lebih penting bagi manajer untuk mendapatkan informasinya secara tepat dan efisien daripada mendapatkannya secara formal.”
    • Penelitian Jones dan MCLeod
    Pengarang buku ini bekerja sama dengan Prof. Jack W. Jones dari Texas Christian University, melihat kebutuhan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sumber – sumber dan media informasi eksekutif daripada yang telah dilaporkan oleh mintzberg. Kami melakukan penelitian mengenai arus informasi masuk dari lima eksekutif.

    4.         Saran – Saran untuk Memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif

    Orang pasti merasakan bahwa computer merupakan sumber daya informasi bagi eksekutif yang belum tergarap. Eksekutif harus mengambil langkah – langkah untuk meningkatkan peran computer dalam system informasi mereka. Tetapi dalam melakukan hal itu, eksekutif harus juga berusaha meningkatkan komponen –komponen nonkomputer. Suatu program lima langkah untuk mencapai tujuan. Diiktisarkan dibawah ini :
    • Mencatat Transaksi – Transaksi Informasi yang masuk.
    • Data dapat dimasukkan ke dalam database, dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif untuk menjawab penelitian  Jones dan MCLeod yang berhubungan dengan system mereka.
      • Merangsang Sumber – Sumber Bernilai Tinggi.
      Dengan teridentifikasinya sumber- sumber bernilai tinggi , eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber – sumber tersebut.
      • Memanfaatkan Peluang.
      • Jika sepotong informasi yang baik dating , eksekutif harus meraihnya.
        • Menyesuaikan Sistem pada perorangan.
        Seperti yang ditunjukkan pada penelitian Jones dan MCLeod, tiap eksekutif memiliki gaya pengupulan informasi yang unik. Apa yang baik bagi seorang eksekutif mungkin tidak berhasil bagi yang lain.
        • Memanfaatkan Tekhnologi.
        Eksekutif umumnya berpikiran
        •  terbuka berkenaan system mereka akan mempertimbangkan cara apa pun untuk memperbaikinya.

        5.         Sistem Informasi Eksekutif berbasis Komputer

        Sistem informasi eksekutif ( executive information system) EIS merupakan suatu system yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Istilah system pendukung eksekutif (executive support system ) ESS juga digunakan. Kita akan menggunakan istilah EIS dan menganggap bahwa system itu meliputi computer.
        • Model EIS
        Konfigurasi  EIS berbasius computer biasanya meliputi suatu computer personal. Dalam perusahaan besar PC tersebut dihubungkan dengan mainframe. Komputer personal eksekutif itu berfungsi sebagai eksekutif workstation. Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder , kebanyakan dalam bentuk hard disk, yang menyimpan database eksekutif.

        Database eksekutif berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh computer sentral perusahaan. Eksekutif memilih dari menu 
        •  untuk menghasilkan tampilan layar yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem itu juga memungkinkan pemakai menggunakan system pos elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi lingkungan. Dalam beberapa kasus, personil pendukung EIS memasukkan berita terbaru dan penjelasan informasi.

        6.         Keputusan penerapan EIS

        Saat suatu perusahaan mempertimbangkan apakah akan menerapkan EIS berbasis computer, tiga keputusan kunci harus dibuat. Pertanyaan pertama adalah “Perlukah kita mengembangkan EIS?” Jika jawabannya tidak , eksekutif terus mengandalkan system yang ada sekarang.

        Jika jawabannya ya, pertanyaan selanjutnya adalah, “ Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai yang memenuhi kebutuhan eksekutif?” Jika ada perangkat lunak itu dibeli.

        Jika tidak, pertanyaan selanjutnya adalah , “ Perlukkah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai?” Jika ya, perangkat lunak itu dibeli. Jika tidak , staff jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS pesanan (Custom EIS Software).


      • 7.         Faktor –Faktor Penentu Keberhasilan EIS

                John Rockart dan David DeLong mengidentifikasikan delapan factor penentu keberhasilan untuk mencapai EIS yang berhasil.
        • Sponsor Eksekutif mengerti dan berkomitmen
        • Sponsor Operasi
        • Staf Jasa Informasi yang Sesuai
        • Tekhnologi Informasi yang sesuai
        • Manajemen Data
        • Keterkaitan yang Jelas dengan tujuan Bisnis
        • Manajemen atas penolakan Organisasi
        • Manajemen atas penyebaran dan Evolusi Sistem
        8.         Trend EIS Masa Depan

        Penyatuan computer ke dalam system informasi eksekutif selama ini berjalan lambat, tetapi situasi ini berubah secara cepat. Sementara orang seperti Ben Heinemans di awal     1980 – an sangat langka, eksekutif sekarang sudah umum memakai computer. Dengan makin meningkatnya dukungan bagi EIS kita dapat berharap pengaruhnya dalam beberapa bentuk.
        • Penggunaan EIS di perusahaan besar akan menjadi umum
        Semakin banyak manajer tingkat menengah dengan latar belakang computer menanjak ke jenjang eksekutif. Sebagian dari eksekutif baru ini akan tertarik pada perangkat lunak EIS siap pakai. Sebagian lagi akan mengalokasikan sumber daya jasa informasi untuk pengembangan sistem pesanan. Semua kegiatan ini akan menghasilkan EIS pada hampir semua perusahaan besar.



        • Terdapat Kebutuhan akan perangkat lunak EIS khusus berharga murah
        Tingakt penerapan di masa depan bagi perusahaan kecil tidak begitu jelas. Perangkat lunak produktivitas perorangan mungkin bukan alternative yang cocok. Alternatif yang paling menarik untuk perusahaan kecil adalah perangkat lunak EIS siap pakai, tetapi kualitasnya harus tinggi dan perangkat lunak itu harus mudah diterapkan dan digunakan. Kondisi ini akan tercapai dengan makin banyaknya pemasok yang memasoki pasar.

        • SIM dan DSS masa depan akan tampak seperti EIS masa kini
        Dibandingkan aplikasi lain, lebih banyak usaha yang dilakukan agar pemakai menerima EIS. Kita akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang berisi banyak feature EIS, dirancang untuk manajer tingkatan yang lebih rendah.
        • Eksekutif akan menjaga computer dalam Perspektif
        Kecenderungannya yang jelas mengarah pada peningkatan penggunaan computer di tingkat eksekutif, tetapi tidak seorangpun yang memperkirakan bahwa computer akan menjadi sumber daya informasi paling penting. Eksekutif selalu lebih menyukai komunikasi tatap muka, dan situasi ini perlu berlanjut. Namun para eksekutif sadar bahwa computer dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasi mereka secara lebih unggul. Dengan menyatukan computer ke dalam system informasi mereka, peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.

  • Oleh:
  • ANITA NURJAYANTI  (1410108893)
  • NINDYA DAKKA ARYSTA (1410108944)
  • DESY  ULFINDAH SARI (1410108946)
  • ELVIN ARIFIANA PUTRI (1410109153)
  • GANDIS TARASETIYA DITA (1410109805)


Rabu, 18 November 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ANITA NURJAYANTI    (1410108893)
NINDYA DAKA ARYSTA   (1410108944)
DESY ULFINDAH SARI    (1410108946)
ELVIN ARIFIANA PUTRI  (1410109153)
GANDIS TARASETIYA DITA  (1410109805)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

9.1 PENDAHULUAN, APAKAH SIM?

A. PENDAHULUAN
          Tujuan SIM adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan, untuk semua tingkat manajemen. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika, dapat disediakan dalam bentuk tabel dan grafik.
          Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja sistem informasi, tetapi terutama penting bagi sistem informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah dampak negative dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.
          SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar computer tersedian untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan pemaikai lain didalam dan diluar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah.
B. APAKAH SIM?
          Dengan berfungsinya pengolahan data dalam suatu perusahaan, maka spesialis informasi perusahaan ingin agar kegiatan komputer terus berlanjut, sehingga mereka mencari area aplikasi baru. Ketika disadari, pengolahan data dengan sistem informasi akuntansi tidak dapat menyediakan informasi manajemen, perusahaan mencoba SIM.  Dalam mewujudkan hal tersebut ternyata penghalang besar ada pada manajer. Para manajer mengetahui tugas mereka, dapat memecahkan permasalahan perusahaan, tetapi kurang memikirkan peran informasi dalam kegiatan mereka, akibatnya sulit mengungkapkan secara tepat apa yang diperlukan dari SIM. Setelah manajer mempelajari komputer, mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, mereka mampu menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Specialis informasi mempelajari dasar-dasar manajemen dan bekerjasama dengan manajer untuk merancang SIM, sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer.
          SIM dideinisikan sebagai sistem berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dalam kebutuhan yang serupa. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodic, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Berbeda dengan pengolahan data dengan sistem informasi akuntansi, SIM tidak berkewajiban memberikan informasi pada lingkungan perusahaan.

9.2 KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASI
          Perusahaan yang menerapkan SIM untuk seluruh bagian, maka SIM akan mencakup area fungsional sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sistem informasi fungsional ini mencakup sistem informasi pemasaran, sistem informasi manufaktur, sistem informasi keuangan, sistem informasi sumber daya manusia dan sistem informasi sumber daya informasi. Walaupun masing-masing area fungsional merupakan bagian perusahaan yang terpisah dalam subsistem yang berbeda, namun yang secara fisik tidak terpisah, sebagian besar database yang digunakan oleh suatu subsistem dapat juga digunakan oleh orang lain, demikian pula dengan perangkat kerasnya. Dalam SIM, sistem organisasi memerlukan berpikir secara logis, bukan secara fisik.

9.3 PERANGKAT LUNAK PENULIS LAPORAN
Perangkat unak penulis laporan terdiri dari program yang menghasilkan laporan periodic dan khusus. Kedua laporan tersebut dapat terlihat sama persis, yang membedakan adalah pemicunya, yaitu:
-         Laporan periodic
Disiapkan sesuaikan jadwal tertentu
-         Laporan khusus
            Disiapkan bila sesuatu kegiatan yang tidak biasa terjadi atau dilaksanakan.
Isi dari laporan periodic maupun khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management by Exeption (MBE). MBE dapat disatukan ke dalam laporan dalam empat cara:
-         Menyiapkan laporan hanya saat terjadi perkecualian
-         Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian
-         Mengelompokkan perkecualian
-         Menunjukkan variasi dari keadaan normal
9.4 PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA
Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.
Kegunaan Model adalah:
-         Mempermudah pengertian (pemahaman)
-         Mempermudah komunikasi
-          Memperkirakan masa depan
 Model matematika merupakan jenis model yang berperan sangat penting dala SIM. Model matematika dapat dikelompokan dalam tiga dimensi, pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan kemampuan mencapai optimisasi. Beberapa model yang digunakan adalah :
-         Model statis atau dinamis
-          Model Probabilistik dan Deterministik
-          Model Optimisasi dan Suboptimisasi
9.5 SIMULASI
Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecah masalah.
9.6 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMBUATAN MODEL
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik
2. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
3. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain
4. Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah:
1.     Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
2.     Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin rumit.
9.7 SIM DAN PERTIMBANGAN FAKTOR MANUSIA
Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai  saat mereka melaksanakan tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor manusia. Rasa takut pegawai akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh komputer, sehingga dampaknya merugikan perusahaan dapat dikurangi dengan adanya bantuan spesialis informasi kepada manajemen melalui langkah :
-         Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menentang kemampuan mereka.
-         Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan.
-         Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji.
-         Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan.

9.8 MENEMPATKAN SIM DALAM PERSPEKTIF
Sim merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer perusahaan, SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem ini.


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Anita NurJayanti         (1410108893)
Nindya Daka Arysta    (1410108944)
Dessi Ulfindah              (1410108946)
Elvin Ariviana Putri    (1410109153)
Gandis Tarasetiya        (1410109805)


A.    PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan dan Informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun eksternal perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.
Sebagai sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupum di luar perusahaan. Selain itu sistem informasi akuntansi adalah satu – satunya CBIS(Computer Based Information System) yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan.
Informasi akuntansi  berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung jawab terhadap arus dana kedalam perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung kegiatan pemasaran, manufaktur dan kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu mengontrol semua arus dana agar penggunaannya bisa efektif.
Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu perusahaan. Jika dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu pihak eksternal dan internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam menentukan pertumbuhan perusahaan , terutama pihak internal yang terlibat langsung pada pengelolaan keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh pihak internal perusahaan di gunakan sebagai pendukung dalam kegiatan perusahaan sehari – hari dan pendukung dalam proses pengambilan keputusan.
·         Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.      informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang                             ditujukan kepada pihak external.
b. Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam                             pengambilan keputusan.

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1.      Analisa Perilaku
          Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
            Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
          Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
2.      Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
3.        Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1.    Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.    Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.    Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
1)   Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2)    Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
3)    Meningkatkan efisiensi.
4)   Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
5)   Meningkatkan sharing knowledge.
6)   Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.




Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA :
o   Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan.
o   Bagaimana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi pengambilan keputusan
o   Bagaiaman caranya menjamin realbilitas, keakuratan dan kecepatan data dan informasi yang disajikan.
Perbedaan utama Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen terletak pada ruang lingkup, yaitu sistem Informasi manajemen mencakup semua data yang terdapat dalam organisasi, semua aktivitas pengolahan di dalam organisasi dan seiring Informasi yang digunakan oleh orang-orang dalam organisasi. Sistem Informasi akuntansi hanya meliputi jenis data dari Informasi tertentu. Dengan kata lain, sistem Informasi akuntansi merupakan subsistem Informasi manajemen di dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi akuntansi merupakan subsistem Informasi yang paling banyak menembus dan seiring paling besar dalam organisasi perusahaan. Dalam banyak organisasi, sistem Informasi akuntansi merupakan salah satunya sistem Informasi yang dibentuk secara formal.


B.     KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

·         DEFINISI SIA
Sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.

·         TUJUAN SIA
§  Mendukung operasi-operasi sehari-hari
§  Mendukung pengambilan keputusan manajemen
§  Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

·         KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
§  Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut.
§  Prosedur-prosedur, baik manual maupun terototomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
§  Data tentang proses-proses bisnis.
§  Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
§  Infrastruktur teknologi informasi


·         FUNGSI SIA DALAM ORGANISASI
§  Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan disuatu organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku dalam aktivitas tersebut.
§  Mangubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen.
§  Menyediakan pengendalian yang memadai.

·         AKTIVITAS DALAM RANTAI NILAI ORGANISASI
§  Inbound Logistics : penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan-bahan masukan.
§  Operasi : aktivitas untuk mengubah masukan menjadi barang dan jasa.
§  Outbound Logistics : distribusi produk ke pelanggan.
§  Pemasaran dan Penjualan.
§  Pelayanan : Dukungan purna jual dan maintenance

·         AKTIVITAS PENDUKUNG ORGANISASI
§  Infrastruktur Perusahaan : akuntansi, hukum, administrasi umum.
§  Sumber Daya Manusia : perekrutan, pengontrolan, pelatihan dan kompensasi kepada pegawai.
§  Teknologi : Peningkatan produk dan jasa (penelitian).
§  Pembelian

·         RANTAI SUPLAY
§  Bahan Mentah Pemasok
§  Pabrik
§  Distributor
§  Pengecer
§  Konsumen

·         DATA
a.       Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi.
b.      Misal untuk penjualan, data yang perlu dikumpulkan adalah:
o   Fakta mengenai kejadian-kejadian (tanggal penjualan, jumlah, dll).
o   Sumber data (identitas barang dan jasa, harga per unit, dll).
o   Para pelaku (identitas pelanggan dan penjual produk)   

·         INFORMASI
1.      Data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti.
2.      Karakteristik informasi yang berguna:
v  Relevan
v  Andal
v  Lengkap
v  Tepat waktu
v  Dapat dipahami
v  Dapat diverifikasi

·         PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.       Langkah Pengambilan Keputusan:
Ø  Identifikasi Masalah.
Ø  Pemilihan metode pemecahan masalah.
Ø  Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut.
Ø  Mengimplementasikan model tersebut.
Ø  Mengevaluasi sisi positif dari tiap alternatif yang ada.Melaksanakan solusi terpilih

C.     Tugas Pengolahan Data

1.      Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data, sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

2.      Perubahan Data / Manipulasi Data
Perubahan data / Manipulasi data adalah proses pengolahan data menjadi informasi yang lebih berguna.
Manipulasi Data :
Operasi Manipulasi data meliputi :
v  Pengklasifikasian
Setiap karyawan digolongkan menurut departemen.
v  Pengurutan
Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data.
v  Perhitungan
Melakukan perhitungan dalam pembayaran gaji karyawan.
v  Pengikhtisaran
Banyak data yang perlu disarikan menjadi bentuk total, subtotal, dan rata-rata.

3.      Penyimpanan Data
Data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Sebagian besar dat dalam database adalah data akuntansi.



4.      Penyiapan Dokumen
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Umumnya, output berbentuk dokumen tercetak. Namun, semakin banyak pemakai menggunakan tampilan layar. Output pada SIA dipicu oleh 2 hal:
·         Oleh suatu tindakan, output dihasilkan jika sesuatu terjadi.
·         Oleh jadwal waktu, output dihasilkan pada saat tertentu.

5.      Pembuatan Dokumen
Dokumentasi adalah kumpulan dari dokumen-dokumen. Dokumen dokumen dalam dokumentasi system informasi akuntansi berisi tulisan berbentuk uraian (narative), formulir, flowchart, diagram dan tulisan lainya menjelaskan bagaimana system bekerja. Informasi yang terkandung dalam dokumentasi harus dapat menjelaskan tentang apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana data dimasukkan, diproses, disimpan, informasi dikeluarkan serta didistribusikan, dan system dikendalikan. Karena diagram dapat merespresentasikan ribuan kata maka para pengembang system informasi akuntansi lebih suka menggunaka diagram seperti  flowchart, Data flow digram, Entiti Relationsiptori adalah tempat dimana dokumen-dokumen / dokumentasi , program yang berklaiatan dengan aplikasi dan projek disimpan. Tempat penyimpanan dokumen ini sangat membantu seorang analisis system untuk selalu dapat berhubungan dengan system informasi akuntansi suatu perusahaan baik secara keseluruhan atau perbagian secara mendetail.
Peranan teknik pendokumentasian sebenarnya tergantung dari jenis pekerjaan, teknik pendokumentasi memiliki peranan panting dalam hal berikut ini:
a.       Sebuah sistem beropersi dapat terbaca dari dokumentasi yang tersedia.
b.      Dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dokumentasi sistem pengendalian internal dan dapat menentapkan apakah sistem tersebut memenuhi kebutuhan perusahaan.
c.       Sebuah sistem berfungsi secara optimal, apabila sistem tersebut dapat secara mudah dimengerti prosedurnya oleh orang lain dan dalam pengembangan sistem baru harus menunjukkan sistem pengendalian internalnya.

6.      Sifat Pengolahan Data
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan area apliksi yang lain.Pengolahan data menjalankan tugas yang penting
Pengolahan data adalah aktivitas yang diperlukan. Mengikuti prosedur standar secara relative. Peraturn dan latihan yang diterima menguraikan atau menerangkan cara pengolahan data yang akan dilakukan. Menghimpun data yang detail atau lengkap. Karena record pengolahan data menggambarkan aktivitas perusahaan secara lengkap, maka ia akan jadi alat untuk merekontruksi kembali tindakan/transaksi tersebut secara urut jika record diperlukan. Kronologi itu disebut dengan audit trail. Mempunyai fokus historis yang paling utama. Memberikan informasi pemecahn masalah mini.


D.    CONTOH SISTEM PENGOLAHAN DATA / SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PEMASARAN

"Sistem Distribusi" Sistem Distribusi memiliki 3 SubSistem utama, yaitu:
                                 I.          SubSistem pesanan pelanggan: Subsistem yang menangani order dari pelanggan.
Ø  Pemasukan Pesanan
o   Edit data pesanan.
o   Menghitung pemeriksaan kredit.
o   Log pemesanan.
o   Menandai pesanan yang telah dipenuhi.
Ø  Persediaan
o   Memeriksa saldo persediaan
o   Memeriksa titik pemesanan kembali
o   Menambahkan jenis barang yang diterima
o   Menyediakan data buku besar
Ø  Penagihan
o   Mendapatkan data pelanggan
o   Menyipkan Faktur

Ø  Piutang Dagang
o   Menambah piutang baru & menghapus piutang yang telah dibayar.
o   Menyediakan data buku besar.

                            II.            SubSistem pemesanan stok tambahan: Subsistem yang menangani perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan pemesanan kembali.
Ø  Pembelian
o   Memilih pemasok
o   Mendapat komitmen lisan
o   Menyiapkan pesanan pembelian
o   Menutup pesanan pembelian
Ø  Penerimaan
o   Proses penerimaan
o   Memberitahukan system lain
Ø  Hutang dagang
o   Membuat cacatan hutang pada pemasok.
o   Membayar pada pemasok.
o   Meghapus hutang yang telah dibayar.
o   Menyediakan data buku besar
                         III.            SubSistem proses buku besar
Subsistem ini mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi yang lain dan menghasilkan pernyataan-pernyataan dan laporan bisnis yang bersifat periodik.


E.     PERANAN PEMROSESAN DATA DALAM MEMECAHKAN MASALAH

·         Menghasilkan output-output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar, yang sangat berguna danpenting dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak.
·         Sistem informasi Akuntansi (SIA) menyediakan Database yang lengkap yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database ini menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS( Computer Based Information System) lain (terutama SIM dan DSS).


F.      KESIMPULAN

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data dari kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi Informasi serta menyediakan Informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam bentuk database. Setelah itu semua data yang telah berbentuk database, diubah dengan menggunakan perangkat lunak menjadi sebuah Informasi yang lebih bermanfaat bagi semua pemakai Informasi. Kemudian data yang telah diubah menjadi Informasi disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti manajemen dan pemakai intern maupun pemakai ekstern perusahaan.
Konsep Peengolahan Data SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan informasi dan pemecahan masalah.
Tugas Pengolahan data dalam SIA yaitu :Pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, penyiapan dokumen.
Contoh  Dari Sistem Pengolahan Data/ Sistem Informasi Akutansi SIA yaitu :  Subsistem Distribusi Yang di bagi menjadi 3 ( subsistem pesanan pelanggan, subsistem pemesan stok tambahan, dan subsistem buku besar).
Peranan pemroses data dalam memecahkan masalah dibagi menjadi 2, yaitu :
·         Menghasilkan output-output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar, yang sangat berguna danpenting dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak.
·         Sistem informasi Akuntansi (SIA) menyediakan Database yang lengkap yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database ini menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS( Computer Based Information System) lain (terutama SIM dan DSS).