Rabu, 21 Oktober 2015

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

ANITA NURJAYANTI (1410108893)
NINDYA DAKA ARYSTA (1410108944)
DESY ULFINDAH SARI (1410108946)
ELVIN ARIFIANA PUTRI (1410109153)
GANDIS TARASETIYA DITA (1410109805)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA



SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

A. ORGANISASI DATA
             Perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar di sistem informasi berbasis komputernya hanya karena perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Terdapat begitu banyak data sehingga data tersebut tidak akan berguna dalam  pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian yang efektif dan efisien. Agar dapat menggunakan data dan terhindar dari kekacauan, konsep “data” telah dipecahkan dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebh kecil akan menyediakan balok-balok pembangunan yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses.
1. Hierarki Data
              Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang berlangsung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk  file. Field data adalah unit daya yang terkecil. Mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record adalah sutau koleksi field-field data di dalam suatu berhubungan. Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan terhubung. Seperti kode mata kuliah yang akan memiliki hubungan dengan nama mata kuliah. File  adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu File dari seluruh record yang berisi field kode-kode mata kuliah dan namanya.
Basis data adalah sekumpulan File. Defenisi umum dari basis data adalah bahwa basis data merupakan kumpulan dari seluruh dat berbasis komputer sebuah perusahaan defenisi basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan kumpulan data yang berada di bawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis data. Menurut defenisi yang lebih sempit, data perusahaan yang dikendalikan dari diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data akan dianggap sebagai basis data. File-file komputer yang terdapat di dalam komputer pribadi seorang manajemen akan dianggap berada di luar basis data.

2. Spreadsheet Sebagai Basis Data Sederhana
              Table yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Karena banyak pengguna telah mengenal spreadsheet, ia dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep basis data. Kolom-kolom dalam spreadsheet mencerminkan field-field data, sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data. Baris-baris dalam tabel berisi nilai-nilai field.
Struktur Basis Data Relasional (relation database structure), secara konsep serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan, sebagian besar istilah yang dipergunakan oleh sepesialis informasi yang bekerja dengan sistem manajemen basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan untukm menjelaskan tabel-tabel dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan

3. Flat Files
            Pertama, kita perlu mendefiniskan satu jenis tabel tertentu yaitu flat file, file dta (flat file) adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Kolom-kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel yang harus menjadi flat file adalah karena komputer membaca flat field data dari suatu record secara berutan. Ketika urut-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang konstan, komputer tidak akan dapat membaca record dengan benar.
Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data relasional untuk dinormalisasi. Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus flat filed  data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan. Normalisasi berada di luar fokus buku ini dan merupakan fokus utama dari mata kuliah sistem manajemen basis data.
4. Field-Field  Kunci
             Kunci (key) di dalam suatu tabel adalah satu field (satu kombinasi fied) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik. Satu field  dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi suatu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah cukup, nilai kuni harus unik untuk keseluruhan tabel.
Beberapa tabel mungkin memiliki dua field yang merupakan kandidat untuk menjadi kunci. Kandidat Kunci (key candidate)  adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih untuk menjadi kunci.

B. STRUKTUR BASIS DATA
           Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Kita akan membahas tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian untuk mengembangkan struktur-struktur baru yang akan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai - nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen basis data disebut sekumpulan data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri (self-describing set of related data).
1.      Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelornpok data, subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi; Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia bekerja dengan baik pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti pengendalian persediaan, entri pesanan, piutang, dan utang dagang. Tugas-tugas akuntansi seperti di atas adalah beberapa di antara operasi-operasi bisnis pertama yang dikomputerisasikan.
Alasan lain di balik kepopulerannya adalah karena struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya kornputer secara efisien, khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data akan digunakan di dalam suatu aplikasi.
2.      Struktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record tertentu. la memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada sernua record lainnya di dalam basis data.
Struktur jaringan memecahkan perrnasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data.
3.      Struktur Basis Data Relasional
Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen basis data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial dalam penggunaan basis data yakni, mereka mernbutuhkan cara untuk dapat fokus pada subkelompok ke data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain tanpa harus melakukan navigasi melalui record data perantara dalam jumlah besar.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasiohal adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship) dapat secara tidak langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom) data yang sama dalam dua tabel, maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-nilai field datanya sama.

C. MENGGUNAKAN BASIS DATA
             Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi meskipun data tersebut berada ditempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan, dan query adalah metode umu yang digunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu sistem manajemen basis data.
1. Laporan dan Formulir
             Kebanyakan laporan dan formulir yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dibuat tanpa bantuan profesionalsistem informasi. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dala satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyal tabel basis data. formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record basis data.
a.      Navigasi
Pengguna dapat melakukan navigasi dari satu record ke record berikutnya dengan menggunakan baris navigasi yang berada di bagian bawah formulir.formulir memungkinkan dilakukannya pembuatan record baru maupun modifikasi record-record yang sudah ada.
b.      Akurasi
Formulir akan menjalankan defenisi field data yang telah ditentukan ketika basis data dibuat. Defenisitersebut dapat menentukan nilai valid tertentu, rentang data untuk nilai-nilai numerik, dan aturan lain yang mendukung akurasi. Formulir memberikan satu kesempatan untuk menyesuaikan nilai – nilai data pada aplikasi area bisnis tertentu, bukannya satu aturan nilai umum yang berlaku bagi keseluruhan pengguna basis data.
c.       Konsistensi
Konsistensi adalag satu hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan recordnya ke tabel yang lain. Jika seorang salah memasukan nilai field, maka artinya record tersebut tidak akan bisa digabungkan dengan tabel-tabel lainnya.
d.      Penyaringan
Basis data dapat memiliki jumlah data yang luar biasa banyaknya, pengguna mungkin ingin menyaring record yang ingin dilihat dengan formulir ini. Setiap field dalam formulir dapat digunakan sebagai saringan. Penyaringan dapat membantu kelebihan informasi. Ia juga dapat membatasi akses seorang pengguna terhadap data didalam basis data jika ada beberapa record tertentu yang ingin dirahasiakan.
e.       Subformulir
Entri-entri ke dalam sub formulir secara otomatis akan di hubungkan dengan record formulir. Subformulir membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang dibutuhkan data.
Laporan ( reports ) adalah teragregasi dari basis data yang di format dengan cara yang akanmembantu pengambilan keputusan. Para pengguna tidak mengetahui bahwa laporan yang dibuat dengan aturan standart dapat mengecualikan record-record tertentu, maka mereka dapat mengambil keputusan yang kurang terinformasi dengan baik.
2. Query
             Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih, system manajemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para pengguna.
             Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan criteria tertentu. Sebagai contoh , seandainya anda hanya ingin melihat kode mata kuliah  “ MIS105” menunjukkan bagaimana query seperti itu akan ditampilkan.
Konsep query-by-example adalah suatu hal yang signifikan karena pentingnya arti seorang manajer dapat melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data. Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh manajemen. Manajer dapat memanfaatkan QBE untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
3. Bahasa Query Terstruktur
            Bahasa query terstruktur atau structure query language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis datanya.
            SQL telah menjadi topic yang penting karena ada dua alasan. Pertama, seiring dengan lebih banyak basis data yang dapat diakses melalui web, manajer dan para professional lainnya perlu untuk mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis web. Kedua, para manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sullit bagi sebagian besar kebutuhan data mereka.
4. Pemrosesan Basis Data Lanjutan
            Pemrosesan analitis on-line atau on-line analytical (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak sistem manajemen basis data. Vendor-vendor memasukkan fitur ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistik cross-tabulation.
            Data mining , data marts , dan data warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-metoodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk mengagregasikan data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka.
Knowledge discovery ( penemuan pengetahuan ) adalah  konsep menarik lainnya. Knowledge discovery mencoba menganalisis penggunnaan data dan kesamaan data diantara tabel-tabel yang berbeda .

D. MENEMPATKAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA DALAM PERSPEKTIF
             Sistem manajemmen basis data  memungkinkan kita membuat sebuah basis data , memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrograman computer yang berbiaya mahal. Kemudahan penggunaanya memungkinkan para manajer dan staf professional mengakses isi basis data dengan pelatihan yang sederhana. Setiap sisi teknologi informasi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing; sistem manajemen basis data juga demikian.
1.      Keuntungan DBMS
DBMS memungkinkan perusahaan maupun pengguna perorangan untuk :
·         Mengurangi pengulangan data . Jumlah data akan dkurangi , dibandingkan dengan ketika file-file komputer di simpan secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer.
·         Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri daripada di setiap program aplikasi.
·         Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau java.
·         Keamanan yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman daripada kebanyakan data lainnya di dalam perusahaan.

2.      Kerugian DBMS
Keputusan untuk menggunakan DBMS akan membuat perusahaan atau pengguna memberikan komitmennya untuk :
·         Membeli peranti lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe mahal harganya. DBMS berbasis komputer mikro, meskipun harganya hanya beberapa ratus dollar, dapat menjadi pengeluaran yang sangat besar bagi sebuah organisasi kecil.
·         Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan mana DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada menikatnya jumlah sumber daya komputer.
·         Memperkerjakan dan memelihara staf DBA. DBMS menuntut pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar